INFOSIBERINDONESIA.COM-Bengkulu Utara- Sebelumnya pimpinan Sekretariat Bersama Media Bengkulu Utara Alva Tomi Jailani,SH. Dilaporkan ke POLDA Bengkulu terkait kasus dugaan penipuan anggota marinir angkatan Laut, Kasus masih bergulir di POLDA Bengkulu.
Pasalnya, Senin 06 Januari 2025 Alva Tomi Jailani kembali dilaporkan ke POLRES Bengkulu Utara atas dugaan penggelapan dana publikasi Sekretariat Bersama Media Bengkulu Utara (SEKBER) yang nilainya cukup fantastis hingga ratusan juta rupiah.
Dugaan penggelapan anggaran publikasi media yang tergabung di sekretariat bersama (SEKBER) berawal dari ketidak transparansi anggaran publikasi yang masuk ke rekening SEKBER hingga membuat anggota Kecewa, saat beberapa anggota SEKBER meminta Print out uang masuk dan keluar dalam organisasi tersebut.
Saat dikonfirmasi Dengan Staf SEKBER beralasan Printer rusak dan belum ada izin dari pimpinan (red. Alva Tomi Jailani) “Printer rusak tunggu diperbaiki” Ungkap Staf SEKBER diruang kerjanya (06/01/2024)
Tak sampai disitu, Beberapa anggota SEKBER meminta data tersebut di print ke percetakan yang ada disekitarnya, Bendahara dan Staf SEKBER kembali beralasan Belum ada izin dari pimpinan sehingga dugaan penggelapan dana publikasi Media tersebut semakin kuat diduga untuk dijadikan kepentingan pribadi, “Belum ada izin dari pimpinan, tunggu Alva Tomi” Tambahnya.
Kesal dengan jawaban yang tidak jelas tersebut, beberapa anggota SEKBER media Bengkulu Utara, langsung ke Mapolres Bengkulu Utara, hingga penanggung jawab SEKBER menjadi terlapor.
Pantauan Awak Media, Sejak bulan Juli 2024 seluruh anggota SEKBER 24 media yang tergabung berharap rapat transparansi anggaran, namun rapat tersebut selalu molor hingga Sabtu 04 Januari 2025. Ironisnya hasil rapat tersebut tidak sinkron dengan data sebelumnya sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan ril berdasarkan print out uang masuk dan keluar dalam organisasi SEKBER tersebut sampai persoalan ini dilaporkan ke POLRES Bengkulu Utara 06 Januari 2025.
Red
