Infosiberindonesi.com Di sebuah negeri bernama Nusantaraya, rakyatnya tengah gempar dengan isu reshuffle kabinet. Sejak pagi, warung kopi hingga grup WhatsApp dipenuhi dengan spekulasi tentang siapa menteri yang bakal “ter-eliminasi.”
Di Istana, Presiden Prabu Broboseno duduk santai sambil menyeruput kopi hitam. Di depannya, para menteri tampak gelisah, kecuali Menteri Perikanan yang tetap tenang sambil menggulung kail pancingnya.
“Bapak Presiden, betulkah akan ada reshuffle?” tanya Menteri Komunikasi, yang sejak semalam tak bisa tidur karena terus membaca berita tentang dirinya di media sosial.
Presiden tersenyum. “Hmm, ada yang layak dievaluasi. Rakyat butuh yang terbaik.”
Para menteri langsung berbisik-bisik. Menteri Keuangan mulai menghitung peluangnya, Menteri Perhubungan mengecek jadwal penerbangan ke kampung halaman, sementara Menteri Pariwisata mulai berpikir untuk buka usaha travel jika dicopot.
RAPAT DIMULAI
Presiden membuka rapat dengan sebuah pertanyaan serius:
“Apa yang sudah kalian lakukan untuk rakyat?”
Menteri Pertanian langsung menjawab, “Saya sudah mencetak jutaan hektar sawah.”
Menteri Ekonomi menyahut, “Saya menjaga stabilitas harga cabai, Pak!”
Menteri Perdagangan tersenyum, “Saya justru membuat harga naik biar ekonomi dinamis.”
Presiden hanya menghela napas.
Lalu giliran Menteri Kesehatan yang tampak ragu-ragu. “Saya… eh… kita masih membahas rencana peningkatan layanan.”
Presiden mengernyitkan dahi. “Masih dibahas? Sejak tahun lalu?”
Menteri hanya tersenyum kaku.
Saat suasana semakin tegang, masuklah seorang ajudan membisiki Presiden. “Pak, ada demo mahasiswa. Mereka protes reshuffle tapi tidak tahu siapa yang mereka protes.”
Presiden mengangguk. “Baik, saya putuskan yang ter-eliminasi…”
Semua menahan napas. Bahkan Menteri Agama berhenti berdoa sejenak.
“Adalah… kursi kosong di kabinet! Saya akan tambah satu menteri baru, yaitu Menteri Kelucuan Nasional!”
Semua terkejut. “Kenapa, Pak?” tanya Menteri Hukum.
Presiden tertawa. “Rakyat sudah lelah dengan isu politik yang berat. Kita butuh humor supaya tetap waras. Lagipula, banyak kebijakan yang rasanya seperti komedi, tapi sayangnya tidak lucu.”
Akhirnya, reshuffle kali ini bukan soal siapa yang ter-eliminasi, tapi siapa yang bisa membuat rakyat tetap tersenyum.
Dan sejak hari itu, Nusantaraya menjadi negara pertama yang memiliki Kementerian Kelucuan Nasional. Menteri pertamanya? Seorang komedian senior yang terkenal dengan guyonan segar dan kritik cerdas.
Hehehehe,
Semangat pagi, Salam Sehat, AW.10.02.2025– Jakarta, Senin, 10 Februari 2025. TIM
Pewarta ( Ade )